Biografi Ahmad Dhani - Artis Musisi Indonesia

Biografi Ahmad Dhani- Siapa sih yang tidak kenal sosok yang satu ini, Ahmad Dhani yang dikenal sebagai pentolan grub Dewa 19. Dia adalah musisi yang cerdas dan percaya diri. Kehidupan pribadinya sama menariknya dengan prestasi-prestasi yang diraihnya sehingga tidak heran jika Ahmad Dhani sekeluarga menjadi orang-orang yang paling dicari oleh media dan masyarakat.

Kehidupan Awal
Bernama lengkap Ahmad Dhani Prasetyo, dia lahir di Surabaya, Jawa Timur, 26 Mei 1972. Ahmad Dhani adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pernikahan antara seorang ayah Sunda Eddy Abdul Manaf, seorang diplomat, dengan Joyce Theresia Pamela Kohler, seorang Indonesia keturunan Yahudi Ashkenazi. Kakeknya, Jan Pieter Friederich Kohler adalah keturunan Yahudi Ashkenazi lahir di Hindia Belanda pada tahun 1883. Kakak tiri Dhani, Dadang S. Manaf adalah musisi Indonesia dan merupakan pengaruh besar pada minat musik Dhani sejak masa kecilnya. Ayah Dhani membelikannya keyboard ketika ia masih muda dan membayar untuk les musik, sangat membujuk dia dan berharap bahwa Dhani akan unggul dalam hal musik klasik. Dia sangat terinfluence oleh band rock Inggris Queen.

PERNIKAHAN
Kehidupan rumah tangga Dhani  menarik perhatian banyak orang. Menikah dengan Maia Estianty pada awal 1994, mereka dikaruniai tiga orang anak, yaitu Ahmad Al Gazali, El Jalaluddin Rumi, dan Ahmad Abdul Qodir Jaelani yang kesemuanya diambil dengan dasar kekaguman Dhani terhadap para tokoh filsuf tersebut.

 Namun biduk rumah tangga Dhani-Maia mulai kisruh pada akhir 2006. Selama konflik rumahtangganya dengan Maia Estiaty terjadi, Dhani mengancam istrinya agar keluar dari Ratu dan memperbaiki rumahtangganya. Dhani menuduh Maia terlalu sibuk dan menelantarkan anak-anak mereka.

Perseteruan panjang di media dan pengadilan agama berakhir dengan perceraian keduanya pada 23 September 2008. Hak asuh ketiga anak mereka, Al, El, dan Dul jatuh ke tangan Maia. Meski hak asuh anak jatuh ke tangan Maia, namun ketiga putra hasil pernikahannya dengan Maia masih tinggal bersama Dhani. Dhani mengaku akan mengajukan banding untuk merebut hak asuh anak mereka. Kini, walau hak asuh anak mereka jatuh ke tangan Maia, namun, Al, El, dan Dul masih berada di tangan Dhani.

Dhani tak perlu menunggu lama untuk mendapat tambatan baru setelah menyandang status duda. Pasca bercerai, Dhani mengatakan telah menikah lagi. Tak tanggung-tanggung, Dhani mengaku menikahi empat orang istri sekaligus. Ia memang artis yang mendukung secara tegas dan berniat menerapkan poligami. Keputusan itu ia ambil setelah mendapat restu dari ketiga anak-anaknya.
Dalam berbagai kesempatan, Dhani sering sesumbar bahwa dirinya telah memiliki empat orang istri setelah berpisah dari Maia. Siapa sajakah wanita yang Dhani nikahi? Menurut kabar, Dhani menikahi seorang wanita bernama Yuni yang masih berstatus istri orang.  Kontroversi lainnya adalah Dhani mengaku telah menikah siri dengan Mulan Jameela, yang akhirnya terkuak kebenarannya pada tahun 2013setelah munculnya gadis kecil bernama Safeea yang merupakan hasil pernikahan mereka.

Perjalanan Karir
Kepiawaianya bermain musik dimulai sejak SMP. Dhani bersama tiga sahabatnya, Andra Junaidi, Erwin Prasetya, dan Wawan Juniarso membentuk grup band Down Beat di SMPN 6 Surabaya pada 1986 silam. Band ini merupakan cikal bakal grup Dewa 19.

Setelah sempat bergonta-ganti personel dan lulus sekolah menengah atas, selain itu juga karena tidak ada studio yang memadai di Surabaya, pada tahun 1991 Ahmad Dhani hijrah ke Jakarta untuk mencari perusahaan rekaman yang akan melabeli Dewa 19. Dengan modal seadanya, Dhani menginjak rimba ibukota, gentayangan dari satu perusahaan rekaman ke perusahaan rekaman lain menggunakan bus kotaDewa 19  hijrah ke Jakarta, tepat  tahun 1992. Setelah sempat ditolak sejumlah label, akhirnya dhani dilirik oleh Jan Djuhana dari Team Records.

Dewa meluncurkan album perdana bertitel Dewa 19. Single dalam album Dewa 19 (1992) sukses dan membuahkan beberapa hits seperti 'Kangen' dan 'Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi'.

Album Dewa 19 tercatat sebagai album terlaris pada 1993 dan diganjar predikat  sebagai pendatang baru terbaik. Kesuksesan Dewa 19 berlanjut pada album-album berikutnya, yaitu Format Masa Depan (1994), Terbaik Terbaik (1995), Pandawa Lima (1997), The Best Of Dewa 19 (1999), Bintang Lima (2000), Cintailah Cinta (2002), Atas Nama Cinta I & II (2004), Laskar Cinta (2004), Republik Cinta (2006), dan Kerajaan Cinta (2007).  Selama perjalanan itu, personil Dewa 19 berganti beberapa kali, namun grup ini tetap eksis dalam seni musik Indonesia.



Selain di Dewa 19, Dhani juga membentuk beberapa band lain. Pada 1997, Dhani membentuk Ahmad Band, yang mempopulerkan 'Kuldesak' dan 'Aku Cinta Kau Dan Dia'. Dhani membentuk band The Rock setelah bertemu dengan tiga anggota band Hospital The Musical, yaitu Clancy Alexander Tucker, Zachary Haidee-Keene, Michael Bennett di Studio 301, Sydney  Australia.  Agustus 2007, album pertama The Rock bertajuk Master Mister Ahmad Dhani I mencetak single 'Munajat Cinta'.

Selain berada di balik kesuksesan beberapa band, Dhani sukses memproduseri Reza Artamevia sebagai penyanyi pada 1997. Sejak saat itu, Dhani mulai memproduseri artis lain, dan melahirkan bakat-bakat baru dalam dunia musik.

Banyak talenta baru di dunia musik Indonesia lahir dari didikan dan tangan dingin Dhani. Setelah The Virgin, Dhani kembali mengorbitkan band baru The Moon dan band dengan personil tiga anak lelakinya, Lucky Laki serta beberapa band baru lainnya. Dalam sebuah album kompilasi bertajuk New Beginning 09 yang diluncurkan awal Juni 2009, terdapat sembilan band yang tergolong baru yaitu The Virgin, The Law, Lucky Laki, The Moon, Zewex and  The Cuncuzna, Airplay, Rafflesia, Kamusuka, dan Tiramizu.

SOSOK KONTROVERSIAL

Sosok yang satu ini tidak pernah lepas dari kontroversi. Ia pernah mendapat gugatan dari penulis novel Arjuna Mencari Cinta, Yudhistira ANM Massadi. Yudhistira menggugat karena Dewa memakai judul novel karangannya sebagai judul salah satu lagu di album Cintailah Cinta. Seiring pergantian judul lagu menjadi Arjuna, gugatan mereda. Tak putus sampai disitu, Front Pembela Islam (FPI) memprotes logo baru Dewa yang berbentuk bintang enam dikatakan serupa dengan lafal Allah. Kecaman berdatangan ketika Dhani dianggap menghina dengan menginjak-nginjak simbol itu ketika manggung.

Pakar telematika Roy Suryo pernah melaporkan Dhani karena menggunakan simbol negara, bendera merah putih dalam video klip Dewa 19 bertepatan dengan hari Valentine Februari 2009. Hasilnya,  konflik ini mendongkrak kepopuleran video klip Dewa 19 di dunia maya.
Menjelang Pemilu 2009,  Ahmad Dhani mengikuti tren para artis yang mencoba peruntungan menjadi calon presiden lewat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).  Namun, Dhani lebih memilih meneruskan berkarier di musik dan mengurus ketiga putranya ketimbang berkiprah di dunia politik.
Dhani juga sempat berkonflik dengan Pemerintah DKI Jakarta pertengahan  Juni tahun 2009. Pemda menyegel rumahnya di bilangan Pondok Indah Jakarta Selatan dengan alasan menyalahi tata ruang kota.

Yang terbaru dari biografi Ahmad Dhani  adalah kecelakaan anak ketiga Dhani. Pada 8 September 2013, putra Ahmad Dhani, Abdul Qodir Jaelani, atau lebih dikenal sebagai Dul (13 tahun) terlibat dalam kecelakaan lalu lintas di mana Dul, mengendarai mobil secara ilegal atas dasar umur di jalan tol dekat Jakarta. Kecelakaan itu menyebabkan 7 korban tewas sementara Dul terluka parah. Menurut juru bicara polisi Indonesia, Dul dibebankan atas tuduhan kelalaian dalam mengemudi, sementara Ahmad Dhani sendiri mungkin menghadapi tuduhan lebih karena membahayakan anak dengan sadar dan secara ilegal memberi izin kepada anak di bawah umur untuk mengendarai mobil. Biaya dan sanksi untuk Dhani kurang lebih 6 tahun penjara dan 12 juta rupiah.

Dhani juga berencana membentuk yayasan yang menaungi anak-anak korban kecelakaan tersebut dan berjanji memberikan fasilitas pendidikan bahkan setingkat sarjana bagi mereka. Berita terbarunya, Ahmad Dhani disorot oleh media Jerman karena menggunakna kostum mirip NAZI ketika ikut kampanye untuk pemilihan presiden tahun 2014 dimana dia memihak pada kubu Prabowo Hatta.

No comments:

Post a Comment